Sebuah waduk yang berada di Desa
Wotanngare Kecamatan Kalitidu merupakan tempat potensi wisata umum,tetapi bila
dilihat waduk tersebut masih memerlukan banyak polesan agar terlihat sedikit
lebih potensial untuk dijadikan tempat wisata. Waduk yang dinamakan Waduk
Dayak’an itu merupakan hasil peristiwa alam yang ditindaklanjuti oleh pihak
pemerintah daerah dengan cara penggerukan,harapanya agar waduk bisa lebih dalam
dan banyak menampung air. memang secara garis besar waduk tersebut murni merupakan peristiwa alam akan tetapi
sugesti masyarakat mengatakan bahwa waduk dayak’an menyimpan sejarah tersendiri
dan tentunya berhubungan dengan situs peninggalan Angling Dharma.
Waduk dayak’an hingga saat ini belum
ada pengelolaan khusus baik dari desa maupun dari pihak pemerintah dan dinas
terkait. Namun usaha memperindah telah nampak dilakukan,pasalnya Pemasangan jalan
paving telah berjalan guna memudahkan pengunjung yang akan menuju petilasan
angling dharma yang berjarak sekitar 1,5 km dari waduk. Saat musim kemarau waduk mengalami kekeringan
karena tidak memiliki sumber mata air khusus melainkan hanya tadah hujan.
Melihat kondisi waduk saat ini ternyata masih banyak yang harus dibenahi,seperti
tanaman untuk menghijaukan lokasi agar lebih asri atau mungkin dengan pembuatan
sumber air khusus karena ini merupakan wisata waduk yang seharusnya berisi air.seperti
yang dikatakan oleh Jainur (40) warga yang tinggal di sekitar waduk,dia
mengatakan bahwa waduk ini dulu memiliki sumber mata air ditengah-tengah berupa
sumur,karena tidak pernah dimanfaatkan maka sumur tersebut kering dengan
sendirinya,”waduk ini ramai dikala ada airnya,bahkan dilengkapi dengan hiburan
perahu dan bebek air yang disewakan. Seandai ada mata air khusus dan waduk ini
terus berisi air maka saya yakin akan ramai dikunjungi” jelasnya.
Sebenarnya ada potensi bagus bila
nanti pemerintah daerah benar-benar turun tangan untuk membantu desa dalam
pengelolaan lokasi tersebut,karena selain memiliki wisata waduk pada dasarnya
itu merupakan akses jalan menuju petilasan Angling Dharma. Apalagi bila di
sekitar waduk dihiasi dengan tempat duduk,arena permainan anak sehingga nuansa
liburan alami akan didapat oleh pengunjung nantinya. Bangunan yang ada
disekitar waduk sementara ini hanya 2 tempat peristirahatan dan 2 kamar mandi.
Hal yang paling mendasar adalah jika
waduk dayak’an telah resmi menjadi tempat wisata maka secara tidak langsung
akan mengurangi pengangguran dan juga membuka akses perekonomian bagi pedagang
di Desa Wotangare tentunya.
(reporter : pradah warox)
0 komentar:
Posting Komentar