TUBAN Metr0 News,
Kalau anda jalan – jalan ber wisata di
kabupaten tuban,kota yang dikenal dengan sebutan BUMI WALI dan kota seribu Goa
,Rasanya tidak lengkap kalau belum mengujungi Goa Ngerong yang ada di kecamatan
Rengel,sebab di samping pemandangan yang sejuk dan indah ,anda juga bisa
melihat ribuan ikan yang ada dilokasi sungai goa tersebut berenang bersama
pengunjung yang mandi di sungai dengan
jinak tanpa takut dengan keberadaan orang yang ada disekitarnya.
Jalan yang ditempuh ke arah goa ngerong
tidaklah sulit ,sebab selain jarak tempuh dari kotatuban tidak terlalu jauh
sekitar 25 km dan jarak tempu kalau mengunakan kendaraan pribadi hanya memakan
waktu 30 menit,letak goa ngerong ada dipinggir jalan lokasinya didepan kantor
kecamatan Rengel, letaknya persis
disebelah jalan raya yang menghubungkan kabupaten tuban- bojonegoro.
Pada hari hari biasa pengujung yang
datang ke goa ngerong biasanya puluhan pengunjung,dan kedatangan para
pengunjung itu mempunyai beberapa kepentingan,ada yang hanya refreshing,ada
yang penasaran pingin tahu,dan banyak pula yang datang ke goa ngerong bertujuan
punya nadar maupun cari berkah ( ngalap Berkah ) agar ke inginannya bisa terkabul setelah
tirakat di goa ngerong “ ujar warga yang tinggal di sekitar lokasi tersebut. Tapi
kalau hari libur atau lebaran seperti ini,pengujung yang datang bisa sepuluh
kali lipat,soalnya kalau hari libur besar seperti ini,ratusan pengujung datang
ke sini,disamping mencari hiburan tak jarang pengunjung yang datang juga orang
yang pernah punya nadar dan terkabul,sehingga mereka memenuhi nadar yang mereka
ucapkan.
Sebenarnya lokasi goa ngerong ini
dulunya sangatlah Angker,jarang warga yang berani datang ataupun masuk ke dalam
goa,sebab bukan saja ribuan ikan hidup di aliran sungai goa,tapi juga bulus
putih serta ribuan kelalawar ikut menghuni di dinding goa dengan bergelantungan
di atas batu aliran sungai,dengan mengeluarkan suara berisik,dan yang tak kalah
mistiknya biasanya kalau ada sesuatu
bencana ataupun kejadian yang
akan datang ,akan muncul ikan yang hanya berduri tampa kulit ataupun
daging berenang dari dalam aliran sungai
ngerong,dan itupun hanya orang tertentu saja yang punya kelebihan yang bisa
melihatnya “ ujar warga sekitar lokasi tersebut.
Orang pertama yang berani masuk dan
tirakat di goa ngerong,adalah dua orang bersaudara yaitu mbah soleh dan mbah
idris yang juga pengasuh pondok dan masih kakek buyut kades Rengel Mochtar
,menurut keterangannya dulunya kedua kakek buyutnya itu memang ahli tirakat,dan
ingin mengenal siapa penghuni goa tersebut. Hanya berbekal karak (nasi basi
yang sudah dikeringkan ) mbah soleh dan mbah idris melakukan tirakat puas 40
hari 40 malam didalam goa ngerong dalam lakunya tak jarang di temui banyak
bermacam – macam godaan yang di alami keduanya,dari mahluk halus yang berupa
wanita cantik maupun yang bermuka seram.tapa akhirnya keduanya bisa
mengatasinya.
Menurut cerita dari mbah Soleh penguasa
goa ngerong adalah seorang ratu yang
sangat cantik dan sering menampakan diri dengan menaiki perahu yang terbuat
dari emas berkilauan melintas di atas aliran sungai goa dan terkadang
mengendarai kereta kencana yang juga terbuat dari emas,Cuma kalau kereta
kencana hanya dibuat untuk menjemput orang -orang yang ingkar janji, setelah ke
inginan dan nadarnya terkabul,kemudian lupa pada janji yang pernah di ucapkan
sendiri,serta pelaku pencurian ikan di sungai ngerong ,tampa seijin yang
menunggu,karena ikan – ikan yang ada di sungai itu di yakini adalah para
prajuritnya. Setelah semuanya selesai dan kenal penghuninya,mbah Soleh dan mbah
idris berhenti dari lakunya dan berniat pulang ,tapi sebelum pulang,keduanya
sudah dipesan kalau nanti saat berjalan
pulang tidak boleh melihat ke belakang walaupun terdengar suara apapun,tapi saat
berjalanan mau pulang mbah idris mendengar sesuatu sehingga lupa pesan dari sang
ratu penunggu goa tersebut jangan sampai menengok kebelakang,akhirnya apa yang
terjadi akibatnya mbah idris hilang muksa,dan sampai sekarang tidak pernah
kembali lagi ke alam nyata dan hanya mbah soleh yang bisa pulang ke rumah
sendiri.
Hingga cerita ini bisa di ambil
hikmahnya oleh anak cucu dan semua keturunannya,Artinya jangan selalu berjanji
bila tidak bisa menepati dan jangan selalu melihat kebelakang karena di depan masa
depan masih panjang dan menanti,sampai sekarang masih banyak pengunjung di
malam – malam tertentu datang untuk nadar dan ngalap berkah dilokasi goa
ngerong.dengan tujuan dan maksud tertentu,yang pastinya semua kembali pada sang
pencipta alam semesta. ( NAR )
0 komentar:
Posting Komentar